Sunday, April 8, 2018

DAFTAR JURUSAN GAMBAR BANGUNAN DI MEDAN



DAFTAR ALAMAT JURUSAN SMK NEGERI DI MEDAN 


SMK Bisa adalah selogan yang di gadang-gadang kan pemerintah, smk menjadi salah satu andalan dalam penempatan keahlian siswa, siswa menjadi lebih aktif mengetahui bakatnya masing-masing, banyak sekali jurusan yang ada di SMK, baik itu , teknik Mesin, teknik Bangunan, Teknik Sepeda Motor, SMK yang membuka Jurusan Teknik Bangunan sekarang semakin langka, entah mengapa jurusan ini semakin tidak diminati, tetapi yang jelas, kurangnya pemikiran seseorang tentang masa depan orang yang mengetahui teknik bangunan ini. Pada dasarnya jurusan teknik bangunan ini dapat masuk ke dalam semua bidang, ketika kita mencoba mencari lowongan teknik bangunan, di situs pencarian online banyak sekali informasi mengenai lowongan pekerjaan yang menyangkut teknik bangunan, teknik bangunan memang jurusan yang kurang diminati tetapi sangat banyak pekerjaan yang menanti. tinggal bagaimana seseorang menguasai dengan baik mengenai keahlian di jurusan ini. berikut ini daftar jurusan di SMK negeri wilayah Medan :

SMK Negeri 1 Medan
Jl. Sindoro No. 1 Medan 20212
Telp. 061-4156090 Fax 061-4154531 email smk_negeri1medan@yahoo.com
Website : http://smkn1-mdn.sch-id.net/
Kompetensi Keahlian / Jurusan – Akreditasi :
1. Akuntansi – A
2. Administrasi Perkantoran – A
3. Pemasaran – A
4. Usaha Perjalanan Wisata – A
SMK Negeri 2 Medan
Jl. Stm No. 12. a Medan Desa Sitirejo II, Medan
Telp./Fax : 061-7865520 email : smkn2mdn@yahoo.co.id
Website : http://www.smkn2medan.sch.id/
Kompetensi Keahlian / Jurusan – Akreditasi :
1. Teknik Gambar Bangunan –
2. Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik –
3. Teknik Kontruksi Batu dan Beton –
4. Teknik Pemesinan –
5. Teknik Kendaraan Ringan –
6. Teknik Sepeda Motor –
SMK Negeri 3 Medan
Jl. STM No. 12 B Kp. Baru, Medan 20219
Telp. 061-7866530 email : smektrimed@yahoo.com
Website : http://www.smkn3medan.sch.id/
Kompetensi Keahlian / Jurusan – Akreditasi :
1. Teknik Kimia Industri – A
2. Teknik Kimia Analis – A
SMK Negeri 4 Medan
Jl. Sei Kera No. 132 Medan 20234
Telp 061-4551032 email : smkn4medan@yahoo.co.id
Website : –
Kompetensi Keahlian / Jurusan – Akreditasi :
1. Teknik Pengelasan – A
2. Teknik Audio Video – A
3. Teknik Kendaraan ringan – A
4. Teknik Sepeda Motor –
SMK Negeri 5 Medan
Jl .Timor No.36 Medan
Telp. 061-4523246 Email : smnk5medan@gmail.com
Kompetensi Keahlian / Jurusan – Akreditasi :
1. Teknik Kendaraan Ringan – A
2. Teknik Permesinan – A
3. Teknik Kontruksi Kayu – B
4. Teknik Gambar Bangunan – A

5. Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik – B
SMK Negeri 6 Medan
Jl. Jambi No. 23 D Medan, Pandau Hilir, Medan Perjuangan, Medan 20232
Telepon / Fax : 061-45535780 email : smkn5@yahoo.co.id
Kompetensi Keahlian / Jurusan – Akreditasi :
1. Akuntansi – A
2. Pemasaran – B
3. Administrasi Perkantoran –
SMK Negeri 7 Medan
Jl. STM No. 12 Medan, Siti Rejo II, Medan Amplas, Kota Medan 20219
Telepon/Fax : 061-7862938 email : smk7medan@gmail.com
Website : http://www.smknegeri7medan.sch.id/
Kompetensi Keahlian / Jurusan – Akreditasi :
1. Usaha Perjalanan Wisata – A
2. Akomodasi Perhotelan – A
3. Akuntansi – A
4. Administrasi Perkantoran – A
5. Pemasaran – A
SMK Negeri 8 Medan
Jl. Dr. Mansyur/Jl SMTK Medan, Selayang I, Kota Medan 20131
Telepon / Fax : 061-82123432 email smk8medan@yahoo.com
Website : http://smkn8-medan.sch.id
Kompetensi Keahlian / Jurusan – Akreditasi :
1. Tata Busana – A
2. Kecantikan Kulit – A
3. Kecantikan Rambut – A
4. Jasa Boga – A
5. Akomodasi Perhotelan – A
6. Patiseri – A
SMK Negeri 9 Medan
Jl. Patriot No. 20 A Medan, Lalang, Medan Sungal, Kota Medan 20127
Telepon / Fax 061-8454350 email : smkn9@disdikmedan.org
Website : –
Kompetensi Keahlian / Jurusan – Akreditasi :
1. Teknik Komputer dan Jaringan – A
2. Rekayasa Perangkat Lunak – A
3. Perawatan Sosial – A
4. Multimedia –
5. Animasi –
6. Desain Komunikasi Visual –
SMK Negeri 10 Medan
Jl. Teuku Cik Ditiro No. 57 Medan, Madras Hulu, MEDAN POLONIA, KOTA
MEDAN 20152
Telepon : 061-4536534 Fax : 061-4524438 email : smkn10medan@yahoo.com
Website : –
Kompetensi Keahlian / Jurusan – Akreditasi :
1. Jasa Boga – A
2. Tata Busana – A
3. Kecantikan Rambut – B
4. Multimedia – B
SMK Negeri 11 Medan
Jl. Perintis Kemerdekaan No. 31 Gaharu, Kota MEDAN 20235
Telpon : 061-4556041 email : smkneg11medan@yahoo.com
Website : –
Kompetensi Keahlian / Jurusan – Akreditasi :
1. Seni Musik Klasik – C
2. Seni Musik Non Klasik – C
3. Seni Tari –
SMK Negeri 12 Medan
Jl. Khaidir No. 8, Nelayan Indah, Medan Labuhan, Kota Medan 20258
Telepon : (061)88800001 email : smknegeri12_medan@yahoo.com
Website : http://www.smkn12medan.sch.id/
Kompetensi Keahlian / Jurusan – Akreditasi :
1. Teknika Kapal Penangkap Ikan – A
2. Neutika Kapal Penangkap Ikan – A
3. Teknika Kapal Niaga – B
4. Neutika Kapal Niaga – B
5. Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian – B
SMK Negeri 13 Medan
Jl. Seruwai Medan Labuhan, Kota Medan 20252
email : smkn13medan@gmail.com
Website : http://smknegeri13medan1.blogspot.com/
Kompetensi Keahlian / Jurusan – Akreditasi :
1. Teknik Instalasi Tenaga Listrik – A
2. Teknik Pengelasan – A
3. Teknik Otomasi Industri – A
4. Teknik Komputer dan Jaringan – A
5. Akomodasi Perhotelan – A
6. Pemasaran – A
7. Akuntansi – A
SMK Negeri Binaan Provinsi Sumatera Utara
Jl. Karya Dalam No. 26 Karang Berombak, Medan Barat, Kota Medan
Telepon/Fax : 061-6623362 email : –
Kompetensi Keahlian / Jurusan – Akreditasi :
1. Teknik Kendaraan Ringan – A
2. Teknik Sepeda Motor – A
3. Teknik Komputer dan Jaringan – A
4. Rekayasa Perangkat Lunak – A
5. Teknik Elektronika Industri – A
6. Teknik Permesinan – A
7. Teknik Pengelasan – A
8. Teknik Perbaikan Bodi Otomotif – A
9. Teknik Gambar Bangunan – A
10. Teknik Instalasi Tenaga Listrik – A
11. Teknik Furnitur – A
    

          

Saturday, April 7, 2018

Konsep dan Prnsip dasar Statistika MAKALAH MEKANIKA TEKNIK


File Mentah dapat di DOWNLOAD DSINI 




1.Konsep dan Prnsip dasar Statistika
1.1  Ruang Lingkup Mekanika Teknik
Mekanika teknik atau dikenal juga sebagai mekanika rekayasa atau analisa
struktur merupakan bidang ilmu utama yang dipelajari di ilmu teknik sipil. Pokok utama dari ilmu tersebut adalah mempelajari perilaku struktur terhadap beban yang bekerja padanya. Perilaku struktur tersebut umumnya adalah lendutan dan gaya-gaya (gaya reaksi dan gaya internal).Dalammempelajari perilaku struktur maka hal-hal yang banyak dibicarakan adalah

·                     stabilitas
·                     keseimbangan gaya
·                     kompatibilitas antara deformasi dan jenis tumpuannnya
·                     elastisitas

Dengan mengetahui gaya-gaya dan lendutan yang terjadi maka selanjutnya struktur tersebut dapat direncanakan atau diproporsikan dimensinya berdasarkan material yang digunakan sehingga aman dan nyaman (lendutannya tidak berlebihan) dalam menerima beban tersebut.



1.2  konsep dan prinsip dasar statistika
         Ilmu statika pada dasarnya merupakan pengembangan dari ilmu fisika, yang menjelaskan kejadian alam sehari-hari, yang berkaitan dengan gaya-gaya yang
bekerja. Insinyur sipil dalam hal ini bekerja pada bidang perencanaan, pelaksanaan dan perawatan atau perbaikan konstruksi bangunan sipil.
Fungsi utama bangunan sipil adalah mendukung gaya-gaya yang berasal dari beban-beban yang dipikul oleh bangunan tersebut. Sebagai contoh adalah beban
lalu lintas kendaraan pada jembatan/jalan, beban akibat timbunan tanah pada dinding penahan tanah (retaining wall), beban air waduk pada bendung, beban hidup
pada lantai bangunan gedung, dan lain sebagainya.
Dalam mengaplikasikan statistika terhadap permasalahan sains, industri, atau sosial, pertama-tama dimulai dari mempelajari populasi. Makna populasi dalam statistika dapat berarti populasi benda hidup, benda mati, ataupun benda abstrak. Populasi juga dapat berupa pengukuran sebuah proses dalam waktu yang berbeda-beda, yakni dikenal dengan istilah deret waktu.
Melakukan pendataan (pengumpulan data) seluruh populasi dinamakan sensus. Sebuah sensus tentu memerlukan waktu dan biaya yang tinggi. Untuk itu, dalam statistika seringkali dilakukan pengambilan sampel (sampling), yakni sebagian kecil dari populasi, yang dapat mewakili seluruh populasi. Analisis data dari sampel nantinya digunakan untuk menggeneralisasi seluruh populasi.
Jika sampel yang diambil cukup representatif, inferensial (pengambilan keputusan) dan simpulan yang dibuat dari sampel dapat digunakan untuk menggambarkan populasi secara keseluruhan. Metode statistika tentang bagaimana cara mengambil sampel yang tepat dinamakan teknik sampling.
Analisis statistik banyak menggunakan probabilitas sebagai konsep dasarnya hal terlihat banyak digunakannya uji statistika yang mengambil dasar pada sebaran peluang. Sedangkanmatematika statistika merupakan cabang dari matematika terapan yang menggunakan teori probabilitas dan analisis matematika untuk mendapatkan dasar-dasar teori statistika.

Ada dua macam statistika, yaitu statistika deskriptif dan statistika inferensial. Statistika deskriptif berkenaan dengan deskripsi data, misalnya dari menghitung rata-rata dan varians dari data mentah; mendeksripsikan menggunakan tabel-tabel atau grafik sehingga data mentah lebih mudah “dibaca” dan lebih bermakna. Sedangkan statistika inferensial lebih dari itu, misalnya melakukan pengujian hipotesis, melakukan prediksi observasi masa depan, atau membuat model regresi.
·         Statistika deskriptif berkenaan dengan bagaimana data dapat digambarkan dideskripsikan) atau disimpulkan, baik secara numerik (misalnya menghitung rata-rata dan deviasi standar) atau secara grafis (dalam bentuk tabel atau grafik), untuk mendapatkan gambaran sekilas mengenai data tersebut, sehingga lebih mudah dibaca dan bermakna.
·         Statistika inferensial berkenaan dengan permodelan data dan melakukan pengambilan keputusan berdasarkan analisis data, misalnya melakukan pengujian hipotesis, melakukan estimasi pengamatan masa mendatang (estimasi atau prediksi), membuat permodelan hubungan (korelasiregresiANOVAderet waktu), dan sebagainya.

 

 

Metode Statistika

 

Dua jenis penelitian: eksperimen dan survai

Terdapat dua jenis utama penelitian: eksperimen dan survei. Keduanya sama-sama mendalami pengaruh perubahan pada peubah penjelas dan perilaku peubah respon akibat perubahan itu. Beda keduanya terletak pada bagaimana kajiannya dilakukan.
Suatu eksperimen melibatkan pengukuran terhadap sistem yang dikaji, memberi perlakuan terhadap sistem, dan kemudian melakukan pengukuran (lagi) dengan cara yang sama terhadap sistem yang telah diperlakukan untuk mengetahui apakah perlakuan mengubah nilai pengukuran. Bisa juga perlakuan diberikan secara simultan dan pengaruhnya diukur dalam waktu yang bersamaan pula. Metode statistika yang berkaitan dengan pelaksanaan suatu eksperimen dipelajari dalam rancangan percobaan (desain eksperimen).
Dalam survey, di sisi lain, tidak dilakukan manipulasi terhadap sistem yang dikaji. Data dikumpulkan dan hubungan (korelasi) antara berbagai peubah diselidiki untuk memberi gambaran terhadap objek penelitian. Teknik-teknik survai dipelajari dalam metode survei.
Penelitian tipe eksperimen banyak dilakukan pada ilmu-ilmu rekayasa, misalnya teknik, ilmu pangan, agronomi, farmasi, pemasaran (marketing), dan psikologi eksperimen.
Penelitian tipe observasi paling sering dilakukan di bidang ilmu-ilmu sosial atau berkaitan dengan perilaku sehari-hari, misalnya ekonomi, psikologi dan pedagogi, kedokteran masyarakat, dan industri.




Besaran Dasar
Satuan internasional
Nama
Lambang
Rumus Dimensi
1. Panjang
Meter
m
L
2. Massa
Kilogram
kg
M
3. Waktu
Sekon
s
T
4.Arus Listrik
Ampere
A
I
5. Suhu Thermodinamika
Kelvin
K
q
6. Jumlah Zat
Mola
mol
N
7. Intensitas cahaya
Kandela
cd
J

Besaran Jabaran
Satuan Internasional
1. Energi
Joule
J
2. Gaya
Newton
N
3. Daya
Watt
W
4. Tekanan
Pascal
Pa
5. Frekuensi
Hertz
Hz
6. Beda Potensial
Volt
V
7. Muatan Listrik
Coulomb
C
8. Fluks Magnet
Weber
Wb
9. Tahanan Listrik
Farad
F
10. Induksi Magnetik
Tesla
T
11. Induktansi
Henry
Hb
12. Fluks Cahaya
Lumen
Lm
13. Kuat Penerangan
lux
lx



Sistem Satuan Metrik,

dibedakan atas :
- statis
- dinamis

Sistem statis :
 statis besar
- satuan panjang : meter
- satuan gaya : kg gaya
- satuan massa : smsb
 statis kecil
- satuan panjang : cm
- satuan gaya : gram gaya
- satuan massa : smsk


Sistem dinamis :
Sistem Satuan
Dinamis Besar
Dinamis Kecil
1. Panjang
meter
cm
2. Massa
kg
gr
3. Waktu
sec
sec
4. Gaya
newton
dyne
5. Usaha
N.m = joule
dyne.cm = erg
6. Daya
joule/sec
erg/sec



Sistem Satuan British
Sistem Satuan
British
1. Panjang
foot ( kaki )
2. Massa
Slug
3. Waktu
Sec
4. Gaya
Pound
5. Usaha
ft.lb
6. Daya
ft.lb/sec

Sistem Matrik Dalam S.I.
Awalan
Simbol
Faktor
exa-
E
1018
peta-
P
1015
tera-
T
1012
giga-
G
109
mega-
M
106
kilo-
k
103
hekto-
h
102
deka-
da
101
desi-
d
10-1
senti-
c
10-2
mili-
m
10-3
mikro-
m
10-6
mano-
n
10-9
piko-
p
10-12
femto-
f
10-15
ato-
a
10-18


1.4  Prosedur analisa Secara Umum
2.      STATISTIKA
       Statistika merupakan suatu cabang ilmu pengetahuan yang bertujuan untuk mempelajari tata cara pengumpulan data (sampling), pengolahan data, penyajian data, analisis data dan pengambilan keputusan berdasarkan data. Secara umum, proses statistika selalu melibatkan data sebagai inputnya. Sebagai alat yang berfungsi untuk mengolah suatu data, penjabaran metodologi statistik didasarkan pada tiga hal yakni proses analisis, asumsi bentuk distribusi dan banyaknya variabel yang dilibatkan. Metodologi statistika berdasarkan proses analisisnya meliputi analisis deskriptif dan analisis konfirmatif (inferensial). Statistika deskriptif memberikan informasi secara visual dan lebih bersifat subjektif dalam pembuatan analisisnya. Sedangkan statistika konfirmatif (inferensial) dapat memberikan informasi secara lebih objektif terutama dalam proses pengambilan keputusan yang ditunjang dengan adanya nilai tingkat kesalahan pengukuran.
Rumusan metodologi statistika selain dikembangkan berdasarkan proses analisisnya juga dikembangkan berdasarkan penggunaan asumsi bentuk distribusi. Apabila suatu alat statistik dikembangkan dengan menggunakan bahwa variabel yang menjadi inputnya memiliki bentuk distribusi tertentu maka rumusan tersebut dinamakan statistik parametrik. Sedangkan metodologi statistik yang rumusannya dibuat tanpa adanya asumsi bentuk distribusi dinamakan statistik non parametrik. Berdasarkan banyak variabel yang terlibat juga menjadi salah satu dasar untuk membedakan metodologi statistik. Semakin banyak variabel yang terlibat mengharuskan adanya suatu metodologi yang secara langsung mengolah data bersamaan tidak terpisah untuk setiap variabel. Oleh karena itu, berkembanglah suatu metode statistik multivariate yang semakin hari semakin banyak diminati banyak peneliti karena kelebihannya.















2. Pembebanan Pada Struktur
Pembebanan pada struktur bangunan merupakan salah satu hal yang terpenting dalam perencanaan sebuah gedung. Kesalahan dalam perencanaan beban atau penerapan beban pada perhitungan akan mengakibatkan kesalahan yang fatal pada hasil desain bangunan tersebut. Untuk itu sangat penting bagi kita untuk merencanakan pembebanan pada struktur bangunan dengan sangat teliti agar bangunan yang didesain tersebut nantinya akan aman pada saat dibangun dan digunakan.

2.1. Pengertian Pembebanan
Definisi utama beban adalah : sekelompok gaya yang akan bekerja pada suatu luasan struktur.
Setiap struktur yang akan direncanakan sebenarnya telah ditentukan oleh kode – kode pembebanan yang telah ditetapkan berupa standar nasional Indonesia (SNI).


2.2. Beban Terpusat (titik), Merata, Tidak Merata
Berdasarkan wujudnya beban tersebut dapat diidealisasikan sebagai (1) beban terpusat, (2) beban terbagi merata, (3) beban tak merata (beban bentuk segitiga, trapesium dsb). Beban-beban ini membebani konstruksi (balok, kolom, rangka, batang dsb) yang juga diidealisasikan sebagai garis sejajar dengan sumbunya.

Beban terpusat adalah beban yang titik singgungnya sangat kecil yang dalam batas tertentu luas bidang singgung tersebut dapat  diabaikan. Sebagai contoh beban akibat tekanan roda mobil atau motor, pasangan tembok setengah batu di atas balok, beton ataupun
baja dsb. Satuan beban ini dinyatakan dalam Newton atau turunannya kilonewton (kN). Lihat gambar 1.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgt2YAhrTFCW9AKxCpENKy7jn5L4fEn6J9Tl8RBSSNq02AspeibDHeQC2eVp6Ucm-OZCqyZLvpgNfft2IY0cpo1SaBHTqe8zcBuEuqmzOzw0xN72HtYnnhXuhwt_1dmND0vOHwJCuAGhMEd/s640/Graphic1.jpg


Beban merata adalah beban yang bekerja menyentuh bidang konstruksi yang cukup luas yang tidak dapat diabaikan. Beban ini dinyatakan dalam satuan Newton/meter persegi ataupun newton per meter ata u yang sejenisnya lihat gambar 2.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRqYTK531HH4fkE5T4dzwf8QQ-23er4W8aGLH7kwii6bgHdPdJbUEIXqNW_XsK1CxIMc9a-38XuZNrBCHDyUYV1Q3kBrbvkkRzvuyGFj1q17Fb-LN_QLei1VXfKHQjZJFxgFy4L3p_KrSL/s400/Graphic2.jpg

Beban tidak merata dapat berupa beban berbentuk segitiga baik satu sisi maupun dua sisi, berbentuk trapesium dsb. Satuan beban ini dalam newton per meter pada bagian ban yang paling besar lihat
gambar 3.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibkKT8IBeyyLrDwbxJtjojKtCs2P2vGQ07vjRtwLPVR-Z6D5Xfdb-U63rw8367RJqNCzDm0qNlrD0ejBxOI9lNdyh7RYfQXi3iry16u1wzxwQ3Ep1nj3qlSGSZj4RBUUo36H8_wTVPrLHX/s400/Graphic3.jpg

Berikut ini dicuplikkan beberapa beban bahan bangunan menerut PPIUG 1983 halaman 11.
1.    Baja beratnya 7850 kg/m3,
2.    Batu gunung beratnya 1500 kg/m3
3.    batu pecah beratnya 1450 kg/m3,
4.    beton beratnya 2200 kg/m3,
5.    beton bertulang beratnya 2400 kg/m3,
6.    kayu kelas 1 beratnya 1000 kg/m3 dan
7.    pasangan bata merah 1700 kg/m3.





2.3. Beban Langsng dan Tak Langsung
Pada konstruksi bangunan beban yang diperhitungkan bukan hanya beban mati seperti yang telah diuraikan di atas, tetapi dikombinasikan dengan beban hidup yang disebut dengan pembebanan tetap, bahkan ada kombinasi yang lain seperti dengan beban angin menjadi pembebanan sementara. Bila pada contoh di atas, balok digunakan untuk menyangga ruang rumah tinggal keluarga, maka menurut PPIUG halaman 17 besarnya beban hidup sebesar 200 kg/m2. Bila luas lantai yang dipikul balok sebesar 2 m tiap panjang balok (dalam contoh di atas beban lantai tidak dihitung) maka beban karena beban hidup adalah 200 kg/m2 x 2 m = 400 kg/m (kg gaya/m) = 4000 N/m = 4 kN/m. Dengan demikian beban tetap yang bekerja pada balok adalah 4,32 + 4 = 8,32 kN/m
Dilihat dari persentuhan gaya dan yang dikenai gaya, beban dapat dibedakan sebagai beban langsung dan beban tidak langsung.


2.3.1 Beban langsung

Beban langsung adalah beban yang langsung mengenai benda, sedang



2.3.2 Beban Tidak Langsung

Beban Tidak Langsung adalah beban yang membebani benda dengan perantaraan benda lain (lihat gambar).
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnX6eWlYLryUHDnfAvePZya_YjEHUaPaunlw1RXWFXuH3fxmq_-XKlceHeMyGs8lbNdGzydg1KrUTB8HR17Lptd8mKf2RzP2UeAmDxjjLBbTTJAd9FzO6rfy9CSGfVomwKSBkNhBNms8OE/s320/Graphic6.jpg




2.4 Beban Hidup, Mati, Angin, Gempa, Khusus
2.4.1 Beban Hidup
Menurut Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung (PPIUG) 1983, pada Bab I, pasal 1 ayat 2; beban hidup adalah semua beban yang terjadi akibat penghunian atau penggunaan suatu gedung dan kedalamnya termasuk beban-beban pada lantai yang berasal dari barang-barang yang dapat berpindah, mesin-mesin serta peralatan yang tidak merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari gedung dan dapat diganti selama masa hidup dari gedung itu, sehingga mengakibatkan perubahan dalam pembebanan lantai dan atap ke dalam beban hidup dapat termasuk beban yang berasal dari air hujan, baik akibat genangan maupun akibat tekanan jatuh (energi kinetik) butiran air.
Sesuai dengan peraturan pembebanan gedung 1983:
  1. Flat, hotel, rumah sakit, asrama pendidikan, gedung perdagangan beban: 0,25t/m2
  2. Pertemuan umum, lantai ruang olah raga, gudang, gedung arsip, industry, garasi : 0,4t/m2
  3. Tangga, bordes, gang untuk point 1: 0,3t/m2
  4. Tangga, bordes, gang untuk point 2: 0,5t/m2
  5. Lantai gedung parkir bertingkat (tingkat paling bawah): 0,8t/m2
  6. Lantai gedung parkir bertingkat (tingkat lainnya): 0,4t/m2
2.4.2. Beban Mati
Beban mati  tetap berada di gedung dan tidak berubah ubah, sesuai dengan sistem struktur dan material yang digunakan. Seperti contoh sistem struktur portal bertingkat dengan inti struktural akan memiliki satuan volume struktur beton bertulang  lebih kecil dibandingkan menggunakan sistem struktur tube in tube. Begitu juga dengan penggunaan material struktur beton lebih kecil satuan beratnya dibandingkan satuan berat baja struktur.
beban dan gayaSatuan volume struktur beton tulang bangunan tinggi:
Portal bertingkat tanpa inti struktural     0,3 m3/m2     
Portal bertingkat dengan inti struktural 0.35 m3/m2
Struktur tube in tube                                 0,4 m3/m2
satuan berat struktur
satuan berat baja struktur                      7,85ton/m3
satuan berat struktur beton                    2,4 ton/m3

2.4.3  Beban Angin
PPIUG 1983, Bab I pasal1 ayat 3: beban angin adalah semua beban yang bekerja pada gedung atau bagian gedung yang disebabkan oleh selisih dalam tekanan udara.
Tekanan angin di Indonesia adalah 80kg/m2 pada bidang tegak sampai setinggi 20 m. Beban angin yang bekerja terhadap gedung adalah menekan dan menghisap gedung tidak menentu dan sukar diprediksi. Faktor-faktor yang mempengaruhi daya tekan dan hisap angin terhadap gedung adalah kecepatan angin, kepadatan udara, permukaan bidang, dan bentuk dari gedung.
2.4.4  Beban Gempa
Beban Gempa adalah beban yang disebabkan oleh bergeraknya tanah akibat proses alami.
Untuk bangunan tinggi beban gempa harus diterapkan sedemikian rupa sehingga bangunan harus mampu menahan gempa ulang 50 tahun.
Pada Desain Gempa inilah nilai daktilitas  struktur (R) suatu bangunan dapat ditentukan. Faktor daktilitas maksimum (µm), faktor reduksi gempa maksimum (Rm), dan faktor tahanan lebih struktur (f) dan tahanan lebih total beberapa jenis system dan subsistem struktur gedung sebagai berikut:

System struktur rangka dengan uraian system pemikul beban gempa menggunakan dinding geser beton bertulang,
faktor daktilitas maksimum(µm)                           3,3
faktor reduksi gempa maksimum (Rm)                5,5
faktor tahanan lebih struktur (f)                           2,8






Beban gempa  adalah beban statik ekuivalen yang bekerja pada gedung atau bagian gedung yang menirukan pengaruh dari gerakan tanah akibat gempa itu. Dalam hal pengaruh gempa pada struktur ditentukan berdasarkan suatu analisa dinamik, maka yang diartikan dengan beban gempa di sini adalah gaya-gaya di dalam struktur tersebut, yang terjadi oleh gerakan tanah akibat gempa itu. (PPUIG 1983, Bab I pasal 1 ayat 4).
akibat gaya horisontal
 






2.4.5 Beban Khusus
Beban khusus adalah beban yang bekerja pada gedung atau bagian gedung yang terjadi akibat dari selisih suhu, pengangkatan dan pemasangan, penurunan fondasi, susut, dan gaya-gaya tambahan yang berasal dari beban hidup seperti gaya rem yang berasal dari keran, gaya sentrifugal, dan gaya dinamis yang berasal dari mesin-mesin dan pengaruh-pengaruh  khusus lainnya.











TUMPUAN ATAU PERLETAKAN STRUKTUR
A.DEFINISI TUMPUAN ATAU PERLETAKAN STRUKTUR
      Tumpuan atau perletakan struktur adalah bagian dari sebuah struktur yang
berfungsi sebagai bagian dimana struktur bertumpu atau terikat sehingga dengan itu struktur dapat melimpahkan/menyalurkan pengaruh mekanika yang terjadi dalam struktur akibat gaya luar yangbekerja dan akibat berat struktur sendiri.

B.JENIS-JENIS TUMPUAN
1.TUMPUAN BEBAS

      Tumpuan bebas adalah tumpuan yang dapat menerima gaya horizontal dan apabila kedua ujung balok dapat berputar secara bebas maka tumpuannya disebut tumpuan bebas. Akibat pelenturan pada balok akanterjadi putaran sudut pada ujung balok dan apabila terjadi pelenturan maka panjang batang mendatar akan berkurang. Apabila beban P dihilangkan maka kedudukan balok kembali padasemula (lurus), tetapi kedudukan ujung balok dapat bergeser.Untuk menghindari bergeser/berpindahnya tumpuan akibat pelenturanmaka kedua ujung batang diberi tumpuan rol dan engsel sehingga pada kedua tumpuan balok dapat bergerak bebas tetapi tidak terjadipenggeseran/perpindahan tumpuan.

http://htmlimg3.scribdassets.com/nd9t09br4jcwjq/images/15-53b9e439be.png
 






2.TUMPUAN ROL
      Alat ini mampu melawan gaya-gaya dalam suatu garis aksi yang spesifik. Tumpuan Rol merupakan tumpuan yang mampu menahan gaya dalam arah Vertikal. Penghubung yang terlihat pada gambar dibawah ini dapat melawan gaya hanya dalam arah AB rol. Pada gambar dibawah hanya dapat melawan beban vertical. Sedang rol-rol hanya dapat melawan suatu tegak lurus pada bidang cp.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaNGHiI4CsYhDotV5r7d63dEd_HOpyImw9Li-yVLbAgTbe6TAppPiNxcLja67O3vUwWpL0SBz_lres-Sl-UA5pihv3y4AXVEfeZ63Dx50kqFb8d0dbZ9HaYzEt_JL7bs6TWKnFwlZkA7ec/s320/rol.png
 




3.TUMPUAN ENGSEL
      Tumpuan yang berpasak mampu melawan gaya yang bekerja dalam setiap arah dari bidang. Jadi pada umumnya reaksi pada suatu tumpuan seperti ini mempunyai dua komponen yang satu dalam arah horizontal dan yang lainnya dalam arah vertical. Tidak seperti pada perbandingan tumpuan rol atau penghubung,maka perbandingan antara komponen-komponen reaksi pada tumpuan yang terpasak tidaklah tetap.
http://htmlimg4.scribdassets.com/nd9t09br4jcwjq/images/16-339931b296.jpg

4.TUMPUAN TITIK (KABEL)
     

Tumpuan ini diaplikasikan dari hukum Newton yang dimana Karena benda menekan pada bidang datar, maka gara reaksi oleh bidang datar pada benda ialah gaya normal N yang tegak lurus padabidang datar itu.
 











5.TUMPUAN JEPIT ATAU PENDEL
Tumpuan Jepit merupakan tumpuan yang dapat menerima gaya reaksi vertical, gaya reaksi horizontal dan momen akibat jepitan dua penampang. Tumpuan jepit ini mampu melawan gaya dalam setiap arah dan juga mampu melawan suaut kopel atau momen.

Tumpuan+jepit

Tumpuan Pendel ialah suatu batang AB dengan ujung-ujung A dan B berupaengels.Pada batang AB tidak boleh dibebani dengan gaya antara A dan B.Gaya reaksi yang ditimbulkan oleh pendel AB ialah gaya yang garis kerjanya berimpit dengan
http://htmlimg2.scribdassets.com/nd9t09br4jcwjq/images/17-381b1a8a9b.png
 





























KestabilanStruktur
KESTABILAN STRUKTUR
Salah satu syarat agar sebuah bangunan memenuhi syarat dan layak dipakai adalah kestabilan struktur yang bagus. Kestabilan memiliki arti bangunan tidak akan runtuh (collapse) jika mendapat pengaruh gaya-gaya dari luar. Lihat gambar di bawah ini sebagai contoh memahami kestabilan sebuah struktur.

Kestabilan struktur jika diberi gaya luar. Pada gambar yang berada di sebelah kiri, struktur yang sangat sederhana akan mengalami perpindahan (deformasi) yang cukup besar jika diberi beban luar. Struktur ini akan jatuh (collapse) dan dikatakan tidak stabil terhadap perubahan gaya dari luar. Kondisi ini berbeda jika kita melihat gambar yang berada di sebelah kanan, struktur yang diberi pengaku (bracing) dikatakan stabil ketika menerima beban-beban dari luar.

Setidaknya ada 3 cara yang bisa dilakukan untuk membuat struktur yang stabil:
  • Pemasangan pengaku (diagonal bracing) pada struktur
  • Pembuatan bidang rangka yang kaku (diaphragm)
  • Pemasangan sambungan yang kaku (rigid)

Ketiga cara di atas diilustrasikan seperti gambar di bawah ini.
http://duken.info/sipil/files/2011/07/eq2.jpg
Tiga cara untuk membuat struktur stabil
Pemasangan pengaku, selain untuk membuat struktur stabil, biasanya dilakukan untuk membantu mencegah struktur  mengalami deformasi yang besar pada arah horizontal. Pengaku biasanya banyak dipasang pada strukur yang terbuat dari kayu atau baja. Pada struktur bangunan tinggi (lebih dari 300 meter), pemasangan pengaku biasanya lebih sering dilakukan dibandingkan dengan struktur bangunan yang rendah dengan alasan struktur yang rendah masih sangat rigid (deformasinya kecil) dan tidak membutuhkan bantuan bracing.
Bidang rangka kaku atau biasa disebut diaphragm adalah sistem di mana dinding atau pelat lantai dipasang sangat kaku pada rangka struktur.
 Hal ini menyebabkan sambungan (joint) tidak lagi berperilaku sebagai sendi, namun sambungan ini akan kaku dan berubah fungsi sebagai jepit. Contoh yang bisa kita lihat adalah pelat lantai yang terbuat dari beton yang disambung dengan balok-balok di sekelilingnya.
Jika pada sistem diaphragm kita memasang bidang yang akan mengubah perilaku sambungan, maka pada cara yang ketiga ini, sambungan secara langsung dipasang dengan kaku tanpa perlu bantuan dinding atau pelat. Biasanya sistem seperti ini bisa dilakukan pada sambungan las baja atau sambungan balok kolom pada beton bertulang.
minimum-kestabilan
Jumlah minimum pengaku atau bidang yang diperlukan untuk kestabilan struktur. Untuk membuat sistem struktur yang stabil, paling tidak diperlukan sejumlah elemen-elemen minimum yang dipasang pada struktur. Pada gambar di atas, bidang pengaku dan pengaku diagonal hanya dipasang di sebuah bidang di sebuah sisi struktur. Struktur pada kondisi ini sudah stabil, namun jika ada gaya horizontal pada arah tegak lurus bracing, struktur akanmengalami torsi yang cukup besar akibat pemasangan struktur yang tidak simetris. Untuk itulah diperlukan pemasangan elemen-elemen yang simetris pada struktur.
http://duken.info/sipil/files/2011/07/eq4.jpg
Strukturdenganpengaku yang simetris
Dengan pemasangan struktur yang stabil dan tepat, diharapkan struktur tidak akan mengalami jatuh (collapse), memenuhi syarat deformasi yang ditetapkan, dan mampu memberikan kuat layan yang baik untuk dipakai para penggunanya.


DAFTAR PUSTAKA

Hadi, S. 1995. Statistik 1, 2, 3, Yogyakarta. Andi Offset
Nazir, Mohamad. 1983. Metode Penelitian. Jakarta. Ghalia Indonesia.
Sudjana. 1992. Metoda Statistika (Edisi ke 5). Bandung: Tarsito
Sugiyono. 2003. Statistika untuk Penelitian, Bandung. Alfabeta
Susetyo, Budi. 2010. Statistika Untuk Analisis Data Penelitian. Bandung. PT. Refika Aditama.
Walpole, R.E. 1992. Pengantar Statistika. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama